Zaman prasejarah Indonesia terdiri dari tiga periode yaitu zaman
batu, zaman logam, dan zaman perundagian. Nenek moyang bangsa Indonesia sendiri
berasal dari percampuran bangsa Melayu dan bangsa Mongol. Bangsa Melayu terdiri
atas Proto melayu(3000-1500SM) dan Deutro Melayu(1500SM-500SM).
Awal sejarah peradaban Indonesia ditandai oleh berdirinya kerajaan
Hindhu-Buddha sejak abad ke-4. Mulai dari Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya,
Mataram Kuno, Kediri, hingga Majapahit. Lalu pada 840 Masehi muncullah kerajaan
Islam pertama yaitu kerajaan Perlak yang kemudian disusul oleh berdirinya
kerajaan samudra Pasai, Aceh, Demak, Pajang, Mataram, Banten, Ternate dan
Tidore.
Memasuki abad ke-16 bangsa eropa mulai
masuk di Indonesia. Dimulai dari periode Portugis dan Spanyol pada abad ke-16,
dan selanjutnya Belanda di bawah komando Cornelis de Houtman, mendaratlah
sebuah armada Belanda pada tahun 1596 di Banten. Pada abad ke-17 dan 18
Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda namun
oleh perusahaan dagang bernama Perusahaan Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda:
Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC). Pada
pertengahan abad ke-18 VOC mengalami kemunduran karena beberapa sebab sehingga
dibubarkan. Kemudian Inggris secara
resmi menjajah Indonesia lewat perjanjian Tuntang (1811). Inggris di bawah
kekuasaan Raffles berkuasa
dalam waktu yang cukup singkat. Sebab sejak tahun 1816 kerajaan Belanda kembali
berkuasa di Indonesia. Namun pasca
Perang Dunia II pada Maret 1942 pasukan Belanda dikalahkan Jepang
sehingga menjadi awal penjajahan Jepang atas Indonesia. Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota
Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat
tentara Jepang di seluruh dunia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki
sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya.
Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan
kemerdekaannya. Indonesia. Indonesia merdeka pada 17 Agustus yang
ditandai dengan pembacaan Proklamasi oleh Soekarno.
Namun pemerintah
RI yang baru terbentuk dihadapkan pada tantangan yaitu Belanda yang ingin
menjajah kembali, oleh karena itu terjadilah konflik Indonesia-Belanda dan
berbagai upaya diplomasi untuk menuju penyelesaiaan akhir dari konflik
tersebut. Pada 27 Desember 1949, setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi, Ratu
Juliana dari Belanda memindahkan kedaulatan kepada pemerintah Federal
Indonesia. Pada 1950, Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB. Selain itu sebagai sebuah negara yang masih muda, Indonesiapun
tidak luput dari berbagai pemberontakan di dalam negeri. Pemberontakan
PKI Madiun, Pemberotakan DI/TII, Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), Pemberontakan
Andi Azis, Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS).
Pemberontakan yang gagal di Sumatera, Sulawesi, Jawa Barat dan pulau-pulau
lainnya yang dimulai sejak 1958, ditambah kegagalan MPR untuk mengembangkan
konstitusi baru, melemahkan sistem parlemen Indonesia. Akibatnya pada 1959
ketika Presiden Soekarno secara unilateral membangkitkan kembali konstitusi
1945 yang bersifat sementara, yang memberikan kekuatan presidensil yang besar,
dia tidak menemui banyak hambatan. Dari 1959 hingga 1965, Presiden Soekarno
berkuasa dalam rezim yang otoriter di bawah label "Demokrasi
Terpimpin". Pada tahun 1965 orde lama di bawah pemerintahan Soekarno yang
otoriter mengalami keruntuhan, hal ini dikarenakan keadaan keamanan dalam negeri yang tidak kondusif pada masa orde lama.
Terlebih lagi karena adanya peristiwa pemberontakan G30S PKI. Berbagai
demonstrasi yang mengeras pada awal 1966 membuat Soekarno mundur dari
jabatannya sebagai presiden RI, hal ini ditandai dengan keluarnya Supersemar
pada 11 Maret 1966, dimana Soekarno melimpahkan kekuasaan kepada Soeharto untuk
memulihkan keadaan yang kacau. Melalui Supersemar inilah rezim Soeharto (Orde
Baru) dimulai. Orde Baru bertekad melakukan koreksi total terhadap pemerintahan
Orde lama. Namun pada kenyataannya pemerintahan Soeharto yang otoriter serta
maraknya praktik KKN mengakibatkan Soeharto lengser pada tahun 1998. Mundurnya
Soeharto dari kursi kepresidenan inilah yang menandai lahirnya era Reformasi.
Pada saat itu kursi presiden digantikan oleh B.J.Habibie. Presiden RI
selanjutnya adalah Gusdur dimana pada saat itu terjadi pemisahan Timor Timur menjadi negara merdeka melalui referendum yang
disponsori oleh PBB; konflik antar pro-kemerdekaan dan pro-Indonesia
menimbulkan banyak korban jiwa.Pada 29 januari 2001, ribuan demonstran berkumpul
di Gedung MPR dan meminta Gus Dur untuk mengundurkan diri dengan tuduhan
korupsi dan ketidak kompetenan. Melalui Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2001,
Megawati secara resmi diumumkan menjadi Presiden Indonesia ke-5. Dengan wakilnya adalah Dr. H. Hamzah Haz. 12 Oktober 2002 –
Sari Club dan Paddy’s Bar di Kuta, Bali menjadi sasaran bom bunuh diri, 202 orang yang mayoritas turis meninggal, 200<
luka-luka. Kemudian pada masa
itu pula terjadi sentimen Sparatisme di Papua dan Aceh yang masing-masing ingin melepaskan diri dari Indonesia. Pada Desember 2002 Pemerintah Indonesia dan GAM menandatangani
kesepakatan damai di Jenewa, Swiss. Namun kesepakatan itu gagal, dan pada Mei 2003 Megawati
mengumumkan keadaan darurat dan melepas militer ke Aceh.
Pada September
2004 mantan jenderal SBY memenangkan pemilihan presiden putaran kedua, sebagian
disebabkan karena ketidakpercayaan pemilih terhadap Megawati. Awal pemerintahan SBY
mengalami banyak ujian yaitu musibah bencana alam yang hebat
dan kecelakaan-kecelakaan transportasi yang datangnya bertubi-tubi di Indonesia. Kemudian pemerintahan
Sby mencoba memerangi praktik korupsi dengan mengeluarkan izin pemeriksaan pejabat negara pada 10 Desember 2004. Pemilu presiden selanjutnya dilaksanakan pada tahun 2009 yang
dimenengkan kembali oleh SBY bersama wakilnya Budiono. korupsi makin menjadi-jadi, misalnya korupsi Wisma Atlet SEA Games di Palembang,
Sumatera Selatan. Tidak hanya kalangan eksekutif dan legislatif, korupsi telah menjalar pula
ke kalangan yudikatif. Selama tahun 2011 tercatat beberapa hakim dan jaksa yang
ditangkap KPK. Kemudian gejolak papua dan
kisruh freeport juga mewarnai pemerintahan periode kedua SBY. Pertama, yang bisa dikatakan sebagai fenomena baru, yakni
gejolak yang terkait dengan perebutan kekuasaan dalam Pilkada. Misalnya, pada
31 Juli lalu terjadi konflik antar warga terkait pilkada di kawasan Ilaga,
Kabupaten Puncak Jaya. Akibatnya, 20 orang tewas. Kedua, konflik terkait PT Freeport Indonesia
(PTFI). Ketiga, terjadinya berbagai kasus penembakan yang menyasar
karyawan PTFI, karyawan kontraktor PTFI, pendulang emas, masyarakat umum dan
aparat baik kepolisian maupun TNI.
Oleh: Amelia Putri Kartikasari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar