Sebagai Pendekatan

Pendekatan
ini sering disebut sebagai pendekatan tradisional. Bahasan tradisional
menyangkut antara lain sifat dari undang-undang dasar, masalahkedaulatan,
kedudukan, dan kekuasaan formal serta yuridis dari lembaga-lembaga kenegaraan
seperti parlemen, badan eksekutif, dan badan yudikatif.

Pendekatan
perilaku ialah bahwa tidak ada gunanya membahas lembaga-lembaga formal, karena
tidak banyak member informasi proses politik yang sebenarnya. Pendekatan ini
hanya menganggap lembaga-lembaga formal sebagai kerangka kegiatan manusia,
bukan sebagai titik sentral. Namun dalam perkembangannya, muncul kritik bahwa
pendekatan perilaku tidak mempunyai relevansi dengan realitas politik dan
terlalu banyak memusatkan perhatian pada masalah yang kurang penting. Dan tidak
peduli terhadap masalah-masalah social pada masa itu
Perbedaan
antara para tradisionalis dan behavioralis dapat disimpulkan sebagai berikut.
©
Tradisionalis menekankan nilai-nilai dan norma-norma sedang
behavioralis menekankan fakta
©
Tradisionalis menekankan segi filsafat sedang behavioralis
menekankan penelitian empiris
©
Tradisionalis memperjuangkan ilmu terapan sedang behavioralis memperjuangkan
perlunya ilmu yang bersifat murni
©
Tradisionalis menonjolkan aspek historis-yuridis sedang behavioralis
mengutamakan aspek sosiologis-psikologis
©
Tradisionalis memilih metode kualitatif sedang behavioralis
mementingkan metode kuantitatif

Sementara
para penganut pendekatan periaku sibuk menangkis serangan dari sarjana
pasca-perilaku, muncullah kritik dari kubu yang lain. Kebanyakan kalangan
Neo-Marxis adalah cendekiawan yang enggan menggabungkan diri dalam organisasi
besar seperti partai politik atau terjun aktif dalam kegiatan politik praktis.
Para
Neo-Marxis di satu pihak menolak komunisme dari Uni Soviet karena sifatnya yang
represif., tapi tidak setuju dengan banyak aspek dari masyarakat kapitalis.
Begitu pula mereka kecewa dengan kalangan sosial-demokrat karena dianggap gagal
menghapuskan banyak kesenjangan sosial dan dilihat gagal mempertahankan
nilai-nilai demokrasi.

Adalah
kelompok yang mengkhususkan penelitiannya pada hubungan antara negara Dunia
Pertama dan Dunia Ketiga. Kelompok ini berpendapat bahwa imperialisme masih
hidup, hanya saja dalam bentuk lain. Yaitu dominasi ekonomi dari negara-negara
kaya terhadap negara-negara kurang maju(negara Dunia Ketiga). Negara-negara
maju memang telah melepaskan tanah jajahannya, namun pada kenyataannya mereka
masih mengontrol perekonomiannya.

Inti
politik menurut pendekatan ini adalah individu sebagai actor terpenting dalam
dunia politik Bagaimanapun juga Pendekatan Rational Choice sangat berjasa
untung mendorong usaha kuantifikasi dalam ilmu politik dan mengembangkan sifat
empiris yang dapat dibuktikan kebenarannya.

Institusional
Baru merupakan bentuk penyimpangan dari institusional lama. Instit usional lama
mengupas lembaga-lembaga kenegaraan(aparatur negara) seperti apa adanya secara
statis. Sedang institusionalisme baru melihat institusi negara sebagai hal yang
dapat diperbaiki kea rah tertentu.
sumber: Budiardjo,Miriam.2008.Dasar-dasar Ilmu Politik.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar